Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Akibat Penggelapan Pajak, Film Fan Bing Bing Batal Tayang di China

Rena Pangesti , Jurnalis-Jum'at, 19 Oktober 2018 |14:54 WIB
Akibat Penggelapan Pajak, Film Fan Bing Bing Batal Tayang di China
Fan Bingbing (Foto: AsianBite)
A
A
A

BEIJING – Film yang dibintangi oleh Fan Bingbing, Song Seung Heon hingga aktor ternama Bruce Willis berjudul Air Strike batal tayang di China.

Awalnya, film Air Strike hanya diundur penayangannya di China yang semula Agustus menjadi Oktober. Hal ini karena kasus hutang tunggakan pajak Fan Bingbing kepada Biro Pajak Provinsi Jiangsu, China.

Melansir dari JayneStars pada Jumat, (19/10/2018), upaya untuk menayangkan film tersebut dilakukan. Mereka menghapus nama Fan Bingbing dalam poster Air Strike hingga menghilangkan scene aktris 37 tahun ini dalam film yang mengangkat tema peperangan. Sayangnya, upaya ini pun tidak membuahkan hasil.

 

Baca Juga: Ngutang Pajak Hampir Rp2 Triliun, Fan Bingbing: Aku Minta Maaf..

Sang sutradara yaitu Xiao Feng mengucapkan permohonan maafnya melalui Weibo. Sekaligus pengumuman secara resmi bahwa film Air Strike batal tayang di China. Namun selain ucapan maaf tersebut, sebuah kata misterius pun tertulis dari Xiao Feng.

“Dunia akan baik jika kamu bersikap baik pada orang – orang. Tuhan itu melihat, dan karma itu pasti ada,” ujarnya.

Kabar terbaru jika Fan Bing Bing terlihat di sebuah restoran mewah. Ada indikasi yang muncul jika kemunculannya disitu adalah mencari dana untuk membayar hutang atas penggelapan dana yang dilakukan.

Berdasarkan Hutangnya pun tidak tanggung – tanggung. Uang senilai 883 juta yuan atau sekira dengab Rp 1.93 triliun pun harus dibayarkan Fan kepada Biro Pajak Provinsi Jiangsu, China.

Jika bisa dilunasi sebelum 31 Desember 2018, maka masalah dianggap selesai. Namun jika tidak, maka akan ada tuntutan pidana yang akan dilayangkan kepada bintang film X Men: Days of Future Past ini.

Belum selesai kasus Fan Bingbing, sebuah fakta baru kembali terungkap. Dimana sang mantan produser Air Strike yang juga merupakan jurnalis Tv China yakni Cui Yongyuan berspekulasi, jika dalam film ini juga terdapat pencucian uang.

Sumber lain yakni Variety menuliskan jika menurut Cui, ada dugaan jika kontrak tersebut dibuat ganda yang bertujuan untuk menipu otoritas pajak di China. Sang produser eksekutif yakni Wang Ding mengklaim bahwa anggaran film tersebut sekitar USD 21.7 juta. Namun sumber lain menyatakan jika biayanya mencapai USD 90 juta.

 

Cui menuduhkan bahwa pencucian uang dari dana pensiun Shanghai untuk produksi film Air Strike justru lebih besar, yakni USD 432 juta. Inilah sebabnya mengapa direktur dan kru tidak dapat menjelaskan dengan tepat berapa banyak uang yang telah dihabiskan.

"Kami harus memboikot film itu." Tegas Cui.

Meski terlibat konflik di China, namun Amerika memastikan akan tetap menayangkan Air Strike pada 26 Oktober 2018.

(edh)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement