LOS ANGELES – Acara Grammy Awards tidak pernah lepas dari hal-hal menarik yang selalu jadi perhatian tiap tahunnya, baik yang bernuansa positif maupun negatif. Pada perayaan Grammy Awards 2018 ini, para artis maupun Recording Academy selaku penyelenggara pun tidak lepas dari komentar para penontonnya.
Namun, beberapa kejadian jadi yang paling mencolok dari pagelaran bergengsi untuk tahun ini. Sebelum panggung digelar, susunan nominasi sudah jadi bahan polemik para penikmat musik di Negeri Paman Sam maupun di dunia. Panggung yang dibuka Kendrick Lamar itu pun menuai komentar dari pemirsa di seluruh dunia. Beberapa hal bahkan sampai menjadi tren di media sosial. Penasaran? Yuk, simak tiga hal paling mencolok di Grammy Awards 2018, kompilasi dari Okezone berikut ini!
1. Kontroversi Lorde dan isu gender di kategori Album of the Year
Minimnya partisipasi artis wanita memang sudah jadi momok sejak lama, namun tahun ini dinilai cukup parah. Lorde adalah satu-satunya wanita yang jadi nomine dalam tiga kategori paling bergengsi di Grammy Awards (Song, Record, dan Album of the Year). Kabarnya, ia juga satu-satunya nomine Album of the Year yang tidak diberi panggung solo (yang lain adalah Jay-Z, Bruno Mars, Childish Gambino, dan Kendrick Lamar), sehingga menolak manggung saat diminta menampilkan tribute untuk mendiang Tom Petty. Meskipun ia hadir dalam acara tersebut, ia pun gagal menang Album of the Year, yang disabet oleh Bruno Mars.
Lebih lanjut lagi, SZA selaku artis baru yang mendapat 5 nominasi sekaligus gagal pulang dengan trofi apapun. Baik di media sosial maupun dalam berbagai esai di media, Recording Academy dikritik sebagai badan yang masih sangat bias gender. Menanggapinya, Lorde justru mengunggah foto yang terkesan mengamini kondisi tersebut dengan menampilkan kutipan dari penulis/aktivis Jenny Holzer.
“Rejoice! Kita ada di waktu-waktu intoleran. Beranilah, karena situasi terburuk biasanya berakhir yang terbaik. Hanya nelangsa yang bisa menggulingkan penindas. Yang tua dan korup harus dijatuhkan sebelum yang adil bisa bangkit. Kontradiksi akan semakin membesar. Perkiraan kita akan dipercepat dengan bibit-bibit gangguan. Kejatuhan akan berjaya,” kutip Lorde di Instagram.