4 Hal Menarik dari Sinetron Dunia Terbalik, yang Terakhir Tak Banyak Diketahui
JAKARTA – Jika anda termasuk pecinta sinetron Indonesia, nama Dunia Terbalik pasti sudah tak asing lagi. Sinetron kebanggan MNC Pictures ini hadir setiap malam di RCTI sejak awal 2017 lalu.
Sejak tayang, Dunia Terbalik langsung memikat hati pecinta sinetron Indonesia. Ceritanya yang fresh dan dekat dengan kehidupan sehari-hari membuat sinetron yang dibintangi Agus Kuncoro ini mudah dinikmati penontonnya.
21 Januari 2018 besok, Dunia Terbalik akan genap berusia satu tahun. Dalam rangka merayakan usia pertama Dunia Terbalik, berikut kami sajikan hal-hal menarik dari sinetron unggulan ini.
4 hal menarik dari Dunia Terbalik tersebut adalah:
1. Cerita Dekat dengan Kehidupan Masyarakat
Sejak episode pertama, Dunia Terbalik menyuguhkan cerita tentang kehidupan orang-orang di kampung. Mereka memperlihatkan bagaimana ibu-ibu yang bekerja demi menghidupi keluarganya, pria-pria yang memperlihatkan imej bapak rumah tangga. Masalah yang dihadirkan di setiap episode pun sangat dekat dengan masyarakat dan terjadi di kehidupan sehari-hari. Inilah salah satu poin tertinggi dari Dunia Terbalik yang sudah jarang disuguhkan sinetron-sinetron Indonesia.
Merapat yuk #DuniaTerbalikRCTI sesaat lagi mulai hanya di @OfficialRCTI @LayarDrama_RCTI #DramaSeriesTerbaik#1stAnniveDuniaTerbalik pic.twitter.com/8vzakEm1Ae
— Dunia terbalik RCTI (@DT_RCTI) January 5, 2018
2. Membawa Angin Segar di Industri Sinetron Indonesia
Selama beberapa tahun terakhir, sinetron Indonesia dipenuhi cerita-cerita fantasi atau fiksi yang tak masuk akal. Sebut saja tentang kisah cinta manusia dengan serigala, putri duyung, atau semacamnya.
Tayang Perdana 5 januari 2017 masih ingat kan... @OfficialRCTI @sutansimatupang @aguskuncoroadi @birowo @syahnazs93 #Jelang1thDuniaTerbalik pic.twitter.com/S4OgbbmJ1W
— Dunia terbalik RCTI (@DT_RCTI) January 4, 2018
Namun, Dunia Terbalik hadir dengan konsep cerita yang benar-benar baru. Kehadiran Dunia Terbalik dengan alur ceritanya yang lebih membumui dan realistis ternyata direspon baik oleh masyarakat, yang tampaknya sudah bosan dengan cerita-cerita penuh fantasi.
