“Kalau disini dinyanyikan langsung, saya bener-bener enggak boleh salah, pakemnya harus bener, lagunya bener-bener pakem kan diawalnya. Latihannya sampai enggak bisa tidur,” sambungnya.
Lebih lanjut, pesinden 47 tahun itu menjelaskan mengenai perbedaan ketika dirinya menyanyikan tembang Sunda dan Jawa. Bisa dikatakan emosi dari seorang Dewi Gita diuji pada cengkok nada yang ada pada tembang lagu Jawa. Meski begitu, ibu satu anak itu berhasil menyanyikan lagu tersebut dengan baik. Diketahui, pada penampilan showcase dari Sruti Respati, Dewi Gita berkolaborasi dengan single yang berjudul Melati Rionce. Selain itu, Dewi juga membawakan lagu Bubuy Bulan dengan aransemen berbeda. Dua lagu ini bakal masuk dalam album yang akan dirilis oleh Sruti Respati.
“Kalau Jawa itu pakem enggak boleh apa ya, cengkoknya jadi bagian tertentu, boleh cengkoknya sedikit. Kalau Sunda kan bebas aja cengkoknya, aras ke bawah. Kalau Jawa enggak boleh, jadi benar-benar nahan emosi sih. Makanya saya yang biasa roller coster, kita harus lurus, jadi ya susah banget kalau buat saya,” tambahnya.
Sementara itu, Dewi juga menambahkan bahwa memang kerap kali ia dimintai untuk menembagkan lagu-lagu Jawa. Tetapi dirinya tak menampik bila permintaan tersebut kadang diterimanya.
“Iya (kadang diminta nyanyi lagu Jawa) walaupun mereka tahu sinden Sunda tapi mereka suruh nyanyi Jawa. Jadi ya enggak pakem kaya yang tadi, kalau yang tadi kan bener-bener pakem kan, biasanya nyinden Jawa yang masih ngepop,” tandasnya.
(aln)