Dia menambahkan, "Yang diakui Mas Dhani (sebagai cuitannya) adalah yang masalah ludah. 'Setiap pendukung penista agama adalah bajingan yang wajib diludahi mukanya'. Itu saja yang diakui Mas Dhani."
"Tapi dua cuitan lain yang menyinggung salah satu pasangan calon gubernur kala itu, ditolak Mas Dhani. Itu juga sudah diakui oleh admin. Pihak admin sudah datang dan mengakui bahwa mereka melakukan itu tanpa sepengetahuan Mas Dhani. Penyidikan hanya berkutat seputar masalah itu saja," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hendarsam mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara rinci berapa jumlah cuitan yang telah ditulis kliennya selama ini. Yang jelas Ahmad Dhani memang menyediakan admin khusus untuk mengendalikan akun-akun media sosial artis Republik Cinta Management (RCM).
"Gini, saya tidak tahu pasti berapa banyak cuitan Mas Dhani. Cuma kalau masalah admin ini ada tiga. Saya kurang tahu persis namanya. Tugasnya sebagai admin untuk artis-artis RCM. Jadi bukan hanya Ahmad Dhani Prasetyo saja. Contoh saat cuitan Hari Batik. Mas Dhani enggak tahu, tiba-tiba muncul saja di Instagram dan Twitter, dia mengenakan Batik," katanya.
Hendarsam mengakui, bahwa admin tersebut diberi wewenang khusus untuk mengunggah sesuatu.
"Mungkin ini jadi pengalaman Mas Dhani bahwa admin pun harus berhati-hati untuk mengutarakan pendapat pribadinya menggunakan media sosial milik Ahmad Dhani," pungkasnya.
(SIS)