SEOUL – Box office Korea belakangan ini didominasi oleh film-film lokal bergenre thriller dan kriminal. Genre itu mulai naik daun 3 tahun terakhir setelah Inside Man dan Veteran mendulang popularitas pada 2015.
Dalam 2 tahun terakhir, tema ketegangan antarnegara menjadi sesuatu yang disukai penonton Korea. Inilah alasan Confidental Assignment disukai pasar lokal. Jangan pula melupakan VIP, yang bercerita tentang kolaborasi antara detektif Korea Selatan dengan agen rahasia Korea Utara.
Baca juga: Justice League Naik ke Puncak Box Office, Thor: Ragnarok Tergelincir ke Peringkat Tiga
Steel Rain yang akan tayang pada 20 Desember mendatang, juga bercerita tentang agen Korea Utara yang menyelinap ke Korea Selatan. Tak mau kalah, CJ E&M juga akan merilis Gongjak yang menampilkan agen rahasia Korea Selatan yang melakukan kesepakatan klandestin dengan Korea Utara sebelum pemilihan presiden 1997.
Selain itu, box office Korea Selatan juga didominasi film yang berpusat pada sang pemeran utama pria. A Taxi Driver misalnya, mengisahkan perjalanan seorang supir taksi bernama Man Seob. Ia sukses menembus 10 juta penonton dan menjadi film tersukses sepanjang 2017.
Kritikus Film Kang Yoo-jung mengatakan, “Investor terus mendanai film laga-kriminal, karena genre ini populer. Mau tak mau industri film harus mengikuti kemauan pasar agar mereka mendapat keuntungan.”
Baca juga: Terlalu Tangguh, Thor: Ragnarok Masih Digdaya di Puncak Box Office Korea
Pada 2017, ada juga beberapa film yang berpusat pada karakter utama wanita, meski tak banyak. Sebut saja House of the Disappeared yang menampilkan cerita seorang ibu dari dua anak lelaki yang menjelajah waktu di sebuah rumah berhantu.
Lalu ada A Special Lady yang bertutur tentang kehidupan bos gank perempuan bernama Na Hyun-jung. Nyatanya banyak kritikus berkomentar bahwa konsep film seperti ini sangatlah usang dan membosankan.
Menurut kritikus film Hwang Jin-mee, masa kejayaan film bergenre thriller sebentar lagi akan berakhir. “Produser mulai menyadari apa yang diinginkan dan dipikirkan penonton. Pasalnya, film yang beredar di pasaran saat ini hanya menampilkan ide-ide lama,” ujarnya.
(SIS)