Bono menambahkan, “Aku menyikapi masalah ini dengan serius. Aku sempat berkampanye untuk transparansi kepemilikan sebuah perusahaan lepas pantai. Mungkin itu sebabnya namaku ada dalam dokumen tersebut.”
“Faktanya, aku senang dengan hasil investigasi dalam dokumen itu. Seharusnya, dokumen itu tak perlu dibocorkan untuk kita bisa mengerti apa yang sedang terjadi. Harusnya ada pendaftaran publik, sehingga media dan masyarakat bisa mendapatkan informasi yang dimiliki pemerintah, seperti yang dilakukan Guernsey.”
Baca juga: Fauzi Baadilla Ungkap Sosok Idealis dan Keras Kepala yang Dimiliki Chrisye
Sebagai informasi, U2 pernah menghadapi kritik terkait isu serupa pada 2006. Kala itu, mereka memindahkan basis perusahaan dari Irlandia ke Belanda, di mana royalti musik sama sekali tak dikenai pajak.
Kemudian pada 2011, grup ini kembali diprotes. Kali ini, para pendemo melepaskan balon raksasa bertuliskan ‘U Pay Tax 2?’ (Apakah kau juga membayar pajak?) saat U2 tampil di Festival Glastonbury.
(SIS)