LOS ANGELES – Nama vokalis utama U2, Bono, masuk dalam daftar ‘Paradise Paper’. Merujuk dokumen tersebut, Bono menginvestasikan dananya di Ausra, sebuah pusat perbelanjaan yang berlokasi di Utena, sekitar 100 kilometer di utara Vilnius, Ibu Kota Lithuania.
Investasi di mal berluas 3.700 meter persegi yang dibangun sekitar tahun 2006 itu dilakukannya melalui sebuah perusahaan berpajak rendah yang berbasis di Malta. Pada 5 November 2017, juru bicara Bono, mengatakan, bahwa pemilik nama asli Paul Hewson itu hanya berstatus ‘investor pasif’ di Nude Estates Malta Ltd. Perusahaan berpajak rendah yang berbasis di Malta itu, kemudian gulung tikar pada 2015.
Baca juga: Respons Selebriti Hollywood saat Twitter Bisa Gunakan 280 Karakter
Terkait dokumen itu, Bono akhirnya buka suara, pada 7 November 2017. “Aku sangat sedih jika disebut tak taat (pajak), bahkan ketika aku berstatus investor pasif. Hanya karena namaku ada di situ,” katanya kepada The Guardian.
Lelaki 57 tahun itu menegaskan, dia tak tahu menahu mengenai gerak curang Nude Estates Malta Ltd. Berikut detail keterangan Bono seperti dilansir dari The Guardian. “Perusahaan itu menyakinkanku bahwa mereka taat pajak. Namun jika memang mereka terbukti bersalah, aku juga berhak mengetahui semuanya. Maka, aku mendatangi auditor dan mereka bilang akan mengurus masalah itu,” tulisnya.
Baca juga: Cantiknya, Annisa Pohan Bersyukur Saksikan Akad Nikah Kahiyang dan Bobby Nasution
Bono menambahkan, “Aku menyikapi masalah ini dengan serius. Aku sempat berkampanye untuk transparansi kepemilikan sebuah perusahaan lepas pantai. Mungkin itu sebabnya namaku ada dalam dokumen tersebut.”
“Faktanya, aku senang dengan hasil investigasi dalam dokumen itu. Seharusnya, dokumen itu tak perlu dibocorkan untuk kita bisa mengerti apa yang sedang terjadi. Harusnya ada pendaftaran publik, sehingga media dan masyarakat bisa mendapatkan informasi yang dimiliki pemerintah, seperti yang dilakukan Guernsey.”
Baca juga: Fauzi Baadilla Ungkap Sosok Idealis dan Keras Kepala yang Dimiliki Chrisye
Sebagai informasi, U2 pernah menghadapi kritik terkait isu serupa pada 2006. Kala itu, mereka memindahkan basis perusahaan dari Irlandia ke Belanda, di mana royalti musik sama sekali tak dikenai pajak.
Kemudian pada 2011, grup ini kembali diprotes. Kali ini, para pendemo melepaskan balon raksasa bertuliskan ‘U Pay Tax 2?’ (Apakah kau juga membayar pajak?) saat U2 tampil di Festival Glastonbury.
(SIS)