JAKARTA – Bicara tentang puisi, ada satu sosok muslim yang dikenal dunia karena karya-karyanya. Dia adalah Maulana Jalaludin Rumi Muhammad bin Hasin Al Khattabi al-Bakri atau biasa dikenal sebagai Jalaluddin Rumi.
Seorang Sufi yang lahir di Balkh, Afganistan, 30 September 1207. Ayahnya, Bahauddin Walad masih keturunan Abu Bakar, sementara ibunya adalah keluarga kerajaan Khwarazm. Kepandaian Rumi tak lepas dari ayahnya yang dikenal sebagai cendekia saleh dan seorang guru di Balkh.
Rumi mulai dikenal sebagai penyair ketika dia sudah berusia 37 tahun setelah ia bertemu dengan Syamsi Tabriz atau Syamsuddin. Kepada Tabriz lah Rumi berguru menjadi penyair sekaligus sufi.
Untuk mengenang gurunya tersebut, Rumi membukukan karyanya menjadi Maqalat-i Syams Tabriz atau The Work of Shams of Tabriz.
The Work of Shams of Tabriz berisi lebih dari 35 ribu bait Persia dan 2.000 sajak. Selain itu, The Work of Shams of Tabriz juga menganduh 90 Ghazal, 19 sajak dalam bahasa Arab, sejumlah sajak Turki dan 14 sajak dalam bahasa Yunani.
Dilansir BBC, Rumi menulis puisi dari usia 37 tahun hingga 67. Dia menulis lebih dari 3.000 lagu cinta untuk Syamsi, Nabi Muhammad, dan Allah. Lewat karya-karyanya itu Rumi dikenal sebagai seorang penyair Persia sekaligus sufi handal.
Saat ia meninggal pada 1273, orang-orang dari berbagai agama datang ke pemakaman Rumi. Mereka ingin memberikan penghormatan terakhir pada Rumi. Meski Rumi adalah seorang muslim, namun ia membantu orang-orang untuk memperdalam kepercayaan mereka dimanapun mereka berada.
(FHM)