Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Belum Mati, Industri Vinyl Siap Menghentak Dominasi Penjualan Musik Digital

Fahmi Abidin Achmad , Jurnalis-Selasa, 17 Januari 2017 |16:24 WIB
Belum Mati, Industri Vinyl Siap Menghentak Dominasi Penjualan Musik Digital
Belum Mati, Industri Vinyl Siap Menghentak Dominasi Penjualan Musik Digital. (Foto: Gettyimages)
A
A
A

Sementara itu, Kepala Penelitian Teknologi, Media dan Telekomunikasi di sebuah perusahaan bernama Paul Lee justru meramalkan bahwa sebelum inovasi lain akan muncul selain digital, tapi semua akan tetap memilih penjualan ke Vinyl hingga menemukan format yang baru.

Di Indonesia, bentuk penjualan musik lewat Vinyl bukan barang baru di industri musik independen, tapi jadi hal aneh ketika diaplikasikan di mainstream label. Musisi seperti Burgerkill, Mocca, The Sigit, The Upstairs, White Shoes and Couples Company, dan banyak lainnya sudah melakukan hal tersebut sejak 10 tahun terakhir.

Fenomena penjualan Vinyl juga tidak hanya sekadar album fisik semata. Produk turunan seperti merchadise kaos, topi, hingga pernak-pernik yang melengkapi identitas si musisi menjadi bagian dari unit yang dijual. Hal tersebut pernah dilakukan oleh band Naif.

"Pada 1981, lebih dari 1 miliar album (Vinyl) terjual. Pada tahun 2017 itu akan menjadi sekitar 40 juta. Ini bukan kebangkitan yang digambarkan. Ini adalah blip (titik terang), " kata Paul Lee kepada Financial Times seperti dikutip NME.

Selain pengaruh gaya hidup dan apresiasi penggemar terhadap para musisinya, Paul berkomentar bahwa para die hard fans musik hardcore akan tetap membeli re-issues Vinyl mahal dan deluxe re-pressing.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement