JAKARTA - Pro dan kontra penyuka musik dengan genre tertentu masih menjadi perbincangan hangat di kalangan musisi. Salah satunya adalah yang dialami genre melayu yang membuat Heri vokalis Gamma1 mengibaratkan musik tersebut bagai jengkol.
Baginya, sayur tersebut juga mengalami hal serupa baik suka maupun tidak disukai oleh orang banyak. Namun, Heri tetap percaya bagaimanapun juga masih ada penikmat musik melayu yang disukai tersebut.
"Kalau saya menyikapinya seperti Jengkol. Jengkol itu bukan makanan yang semua orang senangi. Musik melayu itu ibarat jengkol di Indonesia," kata Heri kepada Okezone di Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Selasa (27/12/2016).
"Tapi, ketika dia enggak ada (harganya) Rp 70.000 (atau) Rp 80.000 orang yang suka akan membeli itu. Jadi saya enggak peduli orang berbicara apa, berbicara Melayu seperti apa atau jengkol itu seperti apa. Selama saya suka ya merasa nyaman dengan genre itu, saya akan terus lanjutin karena saya yakin masih ada peminat 'jengkol-jengkol' itu," tambahnya.
Kendati begitu, Heri menanggapi santai untuk komentar-komentar pedas yang menyatakan ketidaksukaan mereka pada musik melayu. Ia mengaku hanya akan terus berkarya ditengah hal itu.
"(Melayu) sudah mulai jadi referensi musik di Asia Tenggara 'kenapa bikin musik seperti itu?'. Tapi kalau saya pribadi saya bisa masuk industri aja saya masih belum percaya atau tidak apalagi harus memikirkan komentar-komentar sepetrti itu. Nyikapinnya santai aja. Terus berkarya aja," tutupnya.
(fik)