JAKARTA – Hingar-bingar dunia perfilman di Yogyakarta cukup marak pada dekade 80an hingga 90an. Hal ini terlihat dari banyaknya gedung bioskop berada di kota ini yang siap memuaskan keinginan menonton warga.
Tercatat lebih dari 10 gedung bioskop setiap harinya memutar film-film unggulan, mulai dari box office hingga film buatan karya negeri.
Namun perlahan perkembangan bisnis bioskop mulai lesu seiring dengan krisis moneter tahun 1998 dan matisurinya perfilman tanah air. Satu persatu bioskop mulai berhenti memutar film yang kemudian diikuti lainnya.
Bioskop-bioskop tersebur kini tinggal nama dan meninggalkan sekelumit cerita masa jayanya. Demikian dikutip KRjogja.com.
1.Empire
Biskop ini terletak di Jalan Urip Sumoharjo, pada dekade 90-an theater ini merupakan tempat nonton paling besar dan termahal di Yogyakarta. Dengan memiliki enam studio, Empire merupakan bioskop yang memutar film box office kala itu. Pada tahun 1999 bioskop ini terbakar dan setelah itu lahan tempat dimana Empire berdiri dikosongkan hingga kini dibangunlah Cinema XXI.
2.Regent
Bisokop ini letaknya tepat bersebelahan dengan Empire, masih berada di Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta. Dahulu bioskop ini terbesar kedua setelah Empire. Seperti nasib bioskop tetangga, Regent juga terbakar sehingga akhirnya theater ini gulung tikar.