JAKARTA - Tim kuasa hukum Irma Bule berencana melaporkan kematian Irma kepada kepolisian. Pasalnya kematian Irma akibat dipatuk ular diduga sengaja diatur oleh orang-orang yang menyelenggarakan acara.
Raidin Anom selaku perwakilan dari tim kuasa hukum Irma Bule menyatakan bahwa hingga kini, ia sudah mengantongi tiga kejanggalan dari kematian Irma. "Yang pertama, apa yang patut kami duga bahwa ada perencanaan adalah, ketika pada tanggal 3 April 2016, jam 13.30 siang, saudari Irma dijemput oleh seseorang yang tidak diketahui statusnya siapa. Dia menjemput ke rumah saudari Irma, tidak minta izin, tidak juga memperkenalkan diri," ujar Anom dalam konferensi pers di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Jakarta, hari ini (25/4/2016), bersama suami Irma. Andri.
(Baca juga: Suami Irma Bule Mengadu ke Komnas Perlindungan Anak)
"Yang kedua, ketika kejadian almarhumah dipatok oleh king kobra, itu tepat jam 21.15. Setelah dipatok itu tim dari pemangku hajat maupun tim grup musik, tetap ingin melanjutkan dan menyuruh saudari Irma, menyelesaikan dua lagu lagi," sambung Anom.
"Yang ketiga, ketika dipatok ular mestinya seorang pawang ataupun spesialis ular di sana mengikat di atas gigitan, guna menghambat rancun naik ke jantung. Tapi ini sepertinya ada unsur kesengajaan. Dia dorong racun itu naik keatas, kemudian dia dorong juga saudara Irma untuk melakukan aktivitas agar aliran darahnya cepat," tambahnya.
Tim kuasa hukum Irma juga merasa bahwa pihak penyelenggara acara, grup musik, dan lainnya, cenderung mengangkat tangan usai mengetahui Irma sudah meninggal dunia. "Ada juga dugaan bahwa ini disengaja karena saudari Irma Bule dibawa ke rumah sakit dab tidak ada lagi yang bertanggung jawab dari pemangku hajat, grup musik, dan lain-lain. Seolah-olah mereka menaruh saja jasadnya di sana, dan (keluarga) disuruh urus sendiri," ujar Anom.
Tim kuasa hukum Irma juga akan mendesak pihak kepolisian Karawang agar mengusut tuntas kasus kematian Irma sekaligus menetapkan tersangka. "Dari beberapa unsur itu, kami melihatĀ sangat kuat sekali ada dugaan pembunuhan berencana dalam peristiwa ini. Makanya nanti kami akan desak pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini, untuk menetapkan tersangkanya," pungkas Anom.
(cin)