“Kamu mungkin sudah mengetahui tentang Ahmed, pelajar berusia 14 tahun di Texas yang membuat jam dan ditangkap ketika dia membawa jam tersebut ke sekolah. Memiliki kemampuan dan ambisi untuk membangun sesuatu yang keren harusnya diapresiasi, bukan ditangkap. Masa depan itu adalah milik orang-orang seperti Ahmed. Ahmed, kalau mau ingin datang ke Facebook, aku akan senang sekali bertemu denganmu. Terus lah berkarya.”
Seperti diketahui seorang remaja berusia 14 tahun bernama Ahmed Mohamed membawa jam digital hasil rakitannya sendiri ke sekolahnya, Irving McArthur High School, Texas, Amerika Serikat. Ahmed membawa jam ini ke sekolah untuk ditunjukkan kepada gurunya. Namun pihak sekolah mengira jam rakitan tersebut adalah sebuah bom. Ahmed pun sempat diamankan oleh polisi.
Kasus ini menjadi ramai di media sosial. Bahkan hestek dukungan terhadap Ahmed #IStandWithAhmed sempat menjadi trending topic. Tidak sedikit yang mengaitkan kasus ini dengan sikap rasisme. Seperti yang dikutip oleh situs Perezhilton, “Kami bertanya-tanya apakah para pendidik tersebut akan menganggap pelajar kelas-9 lainnya membawa bom ke sekolah bila mereka memiliki etnis yang berbeda?”
(ryl)