JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia, Isran Noor kini sudah diangkat jadi Ketua Dewan Pembina DPP Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI). Dia berkomitmen untuk menjaga citra musik melayu dangdut dikotori oleh pornoaksi dan pornografi.
“Kami akan bermitra strategis dengan Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia untuk menjaga musikdangdut dari pornoaksi dan pornografi dalam pertunjukannya, serta pembajakan hak cipta,” kata Isran Noor usai dilantik menjadi Ketua Dewan Pembina
Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) Rapat Kerja ke-2
Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI), di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (5/10/2012).
“Hampir seluruh Kabupaten selalu mengundang artis dan penyanyi dangdut untuk menghibur masyarakat, dan disitulah peran kami sebagai dewan pembina, agar jangan sampai citra musik melayu dangdut dikotori oleh pornoaksi dan pornografi,” lanjut Isran yang juga merupakan Bupati Kutai Timur ini.
Selain itu, masalah klasik yang mendera Republik ini yang tak pernah lepas dari pembajakan hingga dirinya ingin mengangkat musisi dangdut agar bisa hidup sejahtera.
Rhoma Irama turut mengapresiasi Isran Noor yang dianggapnya peduli terhadap musik dangdut di Indonesia.
“Semoga dengan kehadiran beliau bersama kita, Insya Allah PAMMI akan bertambah maju,” ujarnya.
Rhoma yang selama ini tegas tidak ingin musik dangdut "terkontaminasi" oleh oknum-oknum erotik, dia menyebut dangdut kini mendapat stigma sebagai musik syahwat dan negatif.
“Ke depannya diharapkan kita dapat membina seniman-seniman kita agar dapat mencegak pornoaksi maupun erotisme dipanggung, baik itu on air maupun off air,” ujar Rhoma.
Ia memaparkan rencananya untuk membuat MOU dengan Pemerintah, bahwa PAMMI ingin mendukung pemerintah dalam memerangi pornoaksi, khususnya di musik dangdut.
“Kemudian kita juga akan mendorong pemerintah untuk bersama-sama PAMMI, untuk melawan pembajakan yang selama ini semakin membuat seniman kita terpuruk,” tandas si Raja Dangdut.
(tre)