JAKARTA - Tenten datang lebih dahulu dan menunggu Sandy di sebuah kafe. Begitu Sandy datang, dia langsung membuka laptop untuk mengerjakan tugas.
Tenten tetap bersikap genit yang membuat Sand tidak nyaman. Sandy kemudian menunjukkan beberapa karya William Shakespeare dan mereka memilih Romeo & Juliet untuk dianalisis.
Sandy menentukan pembagian tugas dan menegaskan bahwa jika tugas selesai, cukup dikirim tanpa harus bertemu. Dia menilai, pertemuan dengan Tenten tidak ada gunanya.
Tenten bereaksi emosional dan menuduh Sandy bersikap kasar. Sandy balik mengatakan tidak ada rasa padanya dan menegaskan bahwa ia bukan tipe yang mudah diluluhkan.
Perkataan Sandy itu membuat Tenten menuding ada orang yang dengan sengaja menghasut pria itu hingga sikapnya berubah.