Saat Robby penasaran apakah beliau pernah melihat langsung potongan tubuh manusia, suasana langsung berubah sunyi.
“Iya, saya lihat bola matanya dikantongin plastik. Potongannya kecil, kayak beli daging sekilo dipotong 30,” jawabnya tanpa ekspresi tapi justru itu yang bikin merinding.
Percakapan lalu beralih ke cerita tentang kesibukan di kamar jenazah. Pak Chandra bercerita bahwa malam tahun baru sering jadi waktu tersibuk.
“Pernah, satu malam kami bertiga harus menangani 25 jenazah,” ujarnya.
Menurutnya, setiap jenazah punya proses yang sama melelahkan, tapi karena sudah jadi panggilan hati, semua dijalani dengan sabar.
“Capeknya sama aja, tapi karena saya udah biasa, ya nikmat aja,” katanya santai.