Komplikasi beberapa penyakit tersebut, menurut Sarwendah, membuat kondisi Hendrik Lo semakin memburuk. Hingga akhirnya meninggal dunia setelah 5 hari dirawat di rumah sakit.
“Papi itu dinyatakan meninggal dunia pada 19 Juli 2025, pukul 08.18 WIB. Beliau pergi pada tanggal dan bulan ulang tahunnya,” tuturnya menambahkan.
Setelah mengetahui ayahnya meninggal dunia, Sarwendah membatalkan seluruh pekerjaannya, termasuk urusan bisnis di Korea Selatan. Beruntung, semua rekan bisnisnya mengerti kondisi tersebut.
“Brand-brand itu juga mengerti karena kejadian tersebut juga bukan sesuatu yang kami inginkan,” ujarnya.
Sarwendah Tan mengungkapkan, makna jas biru yang dikenakan sang ayah dalam peti jenazah sebelum proses kremasi dilakukan dalam 3 hari ke depan.