Mereka akhirnya makan malam bersama, dan di momen itulah Nada meminta hadiah ulang tahun. Namun hubungan mereka retak saat keesokan harinya Rena mendapati Nada dijemput oleh seorang lelaki.
Rena marah dan menolak keras hubungan putrinya, sehingga memicu pertengkaran hebat. Kembali ke masa sekarang, Nada dewasa menangis mengingat semua itu. AI Rena yang ia ciptakan tetap dingin, tanpa ekspresi atau empati.
Meski ia memprogram ulang berkali-kali, AI tersebut tetap bukan sosok Bunda yang ia kenal dan rindukan. Kenangan paling pahit pun muncul kembali: saat Rena terjatuh setelah mencegah Nada kabur dari rumah.
Di detik-detik terakhir hidupnya, Rena berkata lirih, “Hidup dengan ikhlas, Nak. Ibu menyayangimu.” Tiba-tiba, AI Rena di masa sekarang mengucapkan kata-kata yang sama.
Nada terkejut sekaligus terharu. Ia pun menangis, memohon maaf, dan akhirnya mematikan AI tersebut —sebagai simbol bahwa ia kini benar-benar telah mengikhlaskan kepergian sang Bunda.