Kini Surya Sahetapy tengah fokus mengejar gelar S3 demi mewujudkan wasiat almarhum sang ayah. Dia ingin menunjukkan bahwa anak-anak tuli tetap bisa berkarya di dunia akademis.
“Mudah-mudahan ke depan bisa bangun universitas yang punya program jurusan tuli atau departemen teater terkait bahasa isyarat atau sekolah teater khusus orang-orang tuli,” tuturnya.
Ray Sahetapy meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada 1 April 2025. Setelah disalatkan di Masjid Istiqlal, almarhum dimakamkan di TPU Tanah Kusir, pada 4 April 2025.*
(SIS)