JAKARTA - Pesinetron Dean Desvi melaporkan tiga pimpinan Panti Asuhan Darussalam An'Nur, Tangerang, Banten, terkait kasus dugaan pelecehan dan pencabulan anak asuhnya sendiri.
Dean Desvi menjelaskan kronologi dugaan kasus tersebut. Sebagai guru di panti asuhan itu, Dean Desvi menerima sejumlah aduan dari para korban atas kelakuan bejat tiga pelaku.
Perlahan tapi pasti, Dean Desvi menyebut korban pedofilia itu terus bertambah.
"Awalnya ada tiga korban, sampai akhirnya sampai delapan orang, sembilan orang. Awalnya mereka malu-malu, ketakutan gemeter, udah 21 tahun plus, saya tanya, laki loh, gemetar, nangis, tanda-tanda mentalnya kena," ujar Dean Desvi kepada wartawan, Kamis (26/9/2024).
"Bagus dia nggak bunuh diri. Sebagian korban udah ada yang depresi," tambahnya.
Kepada Dean Desvi, para korban mengaku sering diiming-imingi barang berharga oleh pelaku usai melakukan pencabulan.
"Hampir semua korban yang ngadu ke kami selalu diiming-imingi, abis dinodai, dikasih kaca mata, dikasih handphone, bahkan iPhone, dinodai dari umur delapan tahun, tapi baru cerita di umur sekian," ujarnya.
Adapun laporan Dean Desvi terkait kasus ini terdaftar dalam nomor perkara LP/B/725/VII/2024/SPKT/Polres Metro Tangerang Kota/Polda Metro pada 2 Juli 2024.