Mundur dari Panggung Hiburan
Setelah sukses Desember Kelabu, Maharani Kahar bergabung dengan PLN Surabaya dan menikah, pada 1983. “Saat itu, saya sebenarnya masih manggung, tapi hanya di akhir pekan,” katanya berkisah.
Jika ada tawaran show, Rani akan menyelesaikan pekerjaannya dan langsung bergegas ke bandara. Namun pola itu tak berlangsung lama, karena dia tak enak hati dengan rekan kerjanya. Belum lagi keluarga membutuhkan perhatiannya.
“Akhirnya, saya baru berani terima show kalau benar-benar ada waktu saja. Lama kelamaan, ya, lebih banyak kerja dan keluarga dibanding menyanyi secara komersial,” ungkap nenek empat cucu tersebut.
Tetap Aktif di Usia Senja
Pensiun dari PLN, Maharani Kahar tak lantas berdiam diri. Perempuan 65 tahun ini tetap aktif menjalankan berbagai kegiatan, termasuk bergabung dengan Radio Pensiunan yang merupakan wadah bagi pensiunan PLN di Surabaya.
Dia bahkan terlibat langsung dalam penyelenggaraan pertemuan pendengar Radio Pensiunan di Surabaya. Bersama sang sahabat, Wulan Retno Wigati, Rani mempersiapkan rangkaian acaram dari bernyanyi bersama, makan-makan, hingga tur ke hutan mangrove.
“Saya senang sekali persiapan yang melelahkan terbayar. Semua senang. Saya tidak merasa capek. Semoga semuanya sehat dan bisa berkumpul lagi bernyanyi bersama di usia senja,” kata Maharani Kahar.*
(SIS)