Eka Arya Putra Berbagi Pengalaman Sebagai Konten Kreator Film Pendek

JAKARTA - Eka Arya Putra merupakan seorang konten kreator yang terbilang cukup sukses. Ia diketahui merupakan seorang konten kreator film pendek yang kerap membagikan karyanya di YouTube maupun Instagram.

Lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Eka Arya mengawali kariernya saat masih duduk di bangku SMA. Kala itu, ia sempat mengikuti lomba film pendek bertema edukasi bersama teman-temannya.

Sayangnya, di lomba pertamanya, Eka Arya dan teman-teman diketahui gagal menjadi juara. Bahkan ia mengaku berada di posisi paling bawah hingga sempat mendapatkan komentar negatif dari para juri lantaran dianggap kurang fokus dalam tema edukasi.

Hal tersebut rupanya sempat membuat Eka harus berhenti sejenak membuat film pendek. Tentunya, tidak benar-benar berhenti, melainkan tersebut belajar dari para kreator lain. Sampai akhirnya, di kelas 12, ia pun berinisiatif untuk mengikuti lomba film pendek bertemakan skizofrenia.

Tak ada usaha yang mengkhianati hasil, ia pun akhirnya berhasil menjuarai perlombaan tingkat nasional di Bandung dan masuk sebagai juara 2 umum.

"Akhirnya saya berinisiatif untuk menjadi konten kreator film pendek di platform YouTube agar bisa dikenal luas masyarakat Indonesia maupun diluar negeri," beber pemilik akun Instagram @ekaaryaputra_27 dan akun YouTube @ekaaryaputra1724.

"Alhamdulillah saat ini saya belum terbilang sukses tetapi saya sangat bersyukur masih bisa menggeluti bidang perfilman sekali lagi," lanjutnya.

Sebagai konten kreator film pendek, remaja 17 tahun ini tentu memiliki visi dan misi tersendiri. Diantaranya untuk menjadi sumber inspirasi dan hiburan yang unik melalui film-film pendek kreatif yang mencerahkan dan menggerakkan perasaan penonton.

"Misi saya untuk menghasilkan film pendek berkualitas tinggi dengan cerita yang menarik dan mendalam, membangun koneksi emosional dengan penonton melalui narasi yang kuat dan gambar yang menarik, mengeksplorasi berbagai genre dan gaya visual untuk menciptakan pengalaman menonton yang beragam," paparnya.

"Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam industri film pendek melalui kolaborasi dan pertukaran ide, serta mendukung dan mempromosikan bakat-bakat lokal khususnya di pulau Sulawesi dalam industri perfilman melalui proyek kolaboratif dan program pelatihan," pungkasnya.

(van)