JAKARTA - Lies Noor menyemarakkan industri perfilman Indonesia di era 1950-an. Ia salah satu artis lawas yang bersinar di masa itu.
Pemilik nama asli Elisa Firmansjah Noor ini lahir di Batavia (Jakarta), 12 Juli 1943. Memulai kariernya di usia yang belia, yakni 9 tahun.
Bermula pada tahun 1952, ketika Basuki Effendi menawarkannya bermain film Pulang. Sebenarnya, keluarga Lies tak setuju bila dia berkutat di industri hiburan.
Film Pulang ternyata mendapat respons baik kala itu. Nama Lies langsung cepat dikenal masyarakat luas.
Lies lalu membintangi film Rentjong dan Surat pada 1953, disusul dengan Koprol Djono di tahun berikutnya. Popularitas itu membuat sang aktris digadang sebagai harapan baru perfilman Indonesia.
Bahkan pada 1956, Lies bertolak ke Hong Kong bersama delegasi Indonesia untuk menghadiri Festival Film Asia Pasifik yang ke-3. Gelaran ini adalah acara yang diinisiasi Badan Direktur Federasi Produser Film di Asia-Pasifik.
Di tengah kesibukan di dunia seni, Lies menemukan tambatan hatinya. Ia menikah dengan Firmansjah yang juga dikenal dengan nama Dick Ninkeula, seorang pegawai Produksi Film Negara, setelah lulus dari bangku SMA.
Dari pernikahan itu, Lies dikaruniai seorang putra yang bernama Rio. Ia sempat vakum, lalu kembali lagi ke dunia hiburan pada 1960 lewat film Pedjuang garapan Usmar Ismail.
Sayang, perjalanan Lies setelah comeback ke industri tak berlangsung lama. Ia meninggal dunia akibat sakit enchepalitis, peradangan otak yang disebabkan virus.
Sang aktris mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Cikini, Jakarta, pada 14 Maret 1961 ketika usia 17 tahun. Jenazahnya lalu dimakamkan di TPU Karet Bivak, di hari berikutnya.
Film Pesan Ibu menjadi persembahan terakhir dari Lies. Ia memerankan seorang perempuan muda yang berjuang membantu ibunya menafkahi keluarga selepas sang ayah meninggal.
(ltb)