Harimau Alshad Ahmad Mati, Aktivis Lingkungan: Satwa Liar Hidup di Hutan, Bukan di YouTube!

Nurul Amanah, Jurnalis
Jum'at 28 Juli 2023 17:50 WIB
Alshad Ahmad. (Foto: Instagram/@alshadahmad)
Share :

JAKARTA - Alshad Ahmad baru-baru ini jadi sorotan karena kehilangan harimau peliharaannya yang bernama Cenora. Sepupu Raffi Ahmad itu lantas menuai komentar pedas netizen.

Bahkan, terungkap fakta bahwa total ada tujuh harimau hasil breeding dari satu induk yang mati di bawah pengasuhan Alshad. Alhasil, ia langsung jadi bulan-bulanan karena dianggap tak becus memelihara harimau.

Kecaman juga datang dari aktivis lingkungan, Femke den Haas. Wanita asal Belanda ini sudah lebih dari 20 tahun menetap di Jakarta hingga menjadi salah satu pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), lembaga independen yang didirikan untuk menyelamatkan satwa.

Femke mengaku dirinya tak terlalu mengikuti secara detail apa yang sebenarnya terjadi pada hewan peliharaan Alshad Ahmad itu. Tapi satu yang pasti, baginya yang namanya satwa liar, apapun jenisnya, berhak untuk hidup di alam.

Menurutnya, cukup berisiko membiarkan satwa liar hidup di dalam kandang yang tentunya lebih sempit jika dibandingkan dengan habitat aslinya di alam bebas. Banyak bahaya yang mengintai, tentu saja akan mengancam keselamatan mereka.

"Setiap satwa liar pasti terlahir untuk hidup di alam dan mereka tidak cocok untuk hidup di dalam kandang dan di tempat sempit. Apalagi kan dipelihara di atas semen, sangat kasar dan bisa mengakibatkan banyak penyakit," ujar Femke den Haas saat dihubungi MNC Portal, belum lama ini.

Lebih lanjut Femke menjelaskan jika harimau menjadi salah satu satwa liar yang membutuhkan tempat yang luas demi kelangsungan hidupnya. Kandang sebesar apapun, asupan makanan sebanyak apapun dari tuannya, tak akan bisa terpenuhi seutuhnya jika ia masih saja tak dibiarkan hidup di alam bebas.

"Harimau kan satwa yang butuh tempat yang sangat luas jadi kebutuhannya tidak pernah dipenuhi jika di luar alam begitu,"sambungnya.

Apapun dalihnya, entah untuk penangkaran, konservasi, kelestarian, fokus utamanya tetap lah harus selalu memastikan jika harimau itu dibiarkan hidup bebas di alam.

"Makanya kami beropini harus melestarikan harimau di alam, semua yang ingin berkontribusi untuk konservasi harimau ini fokus untuk harimau yang hidup di alam," jelasnya.

Tak bisa dipungkiri jika Alshad memang memiliki izin untuk memelihara beberapa Harimau Benggala-nya itu karena memang statusnya tidak dilindungi.

Lagipula, jika ingin mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, memang tidak ada Harimau Benggala disana. Karena Harimau asli Indonesia yang dilindungi adalah Harimau Sumatera sementara Harimau Benggala subspesies harimau di India, Nepal, Bangladesh, dan Bhutan.

Tapi, Femke tak bicara soal satwa dilindungi, Femke berulang kali menegaskan jika yang ia tekankan adalah soal satwa liar yang tidak seharusnya berada di kandang.

Apabila niatnya memang untuk membantu meningkatkan populasi harimau di alam dengan cara membiarkannya berkembang biak di kandang, tentu tak ada korelasinya karena yang dipelihara bukanlah fauna asli Indonesia.

"Bukan breeding di kandang karena nggak akan membantu populasi harimau di alam ya karena ini memang satwa yang impor. Jadi malah merusak juga fauna yang ada di indonesia. Pada intinya kami tidak setuju pemeliharaan (domestikasi) satwa liar," imbuhnya.

Menutup pembicaraan mengenai keresahannya melihat fenomena satwa liar dipelihara hingga dijadikan konten, Femke melempar sindiran yang diharapkan mampu mengetuk pintu hati siapapun yang mendengarnya: "Biarkan satwa liar hidup di hutan, bukan di YouTube!"

(ltb)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya