JAKARTA - WWF Indonesia memberikan pernyataan keras dalam merespons kematian seekor harimau yang dipelihara oleh influencer. Meski tidak menyebutkan nama influencer, diduga WWF Indonesia merespons peristiwa matinya harimau benggala bernama Cenora yang dipelihara oleh Alshad Ahmad yang terjadi belakangan ini.
Melalui pernyataan resmi yang dicuit di akun Twitter resmi mereka, WWF Indonesia mengatakan satwa liar bukanlah satwa peliharaan manusia. Mengambil satwa liar dari habitatnya menurut WWF Indonesia akan berdampak pada berkurangnya populasi satwa liar di alam.
Hal itu justru akan berdampak negatif pada rantai makanan dan ekosistem secara keseluruhan.
"Mari bersama-sama melestarikan satwa liar dengan jangan membeli, jangan mengonsumsi, dan laporkan otoritas setempat bila mengetahui adanya perdagangan satwa liar dilindungi di sekitar kita," tulis WWF Indonesia.
Mereka bahkan mengingatkan lagi akan bahaya memelihara satwa liar. Salah satu dampak negatif yang terjadi dari memelihara satwa liar adalah potensi terjadinya Zoonosis. Diketahui Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari satwa liar ke manusia yang kemudian ditularkan dari manusia ke manusia sehingga menjadi pandemi dunia.
"Masih ingat kasus Covid-19? Kasus ini dipercaya ditularkan dari satwa kelelawar. Ini juga dapat terjadi jika kita memelihara satwa liar yang dapat menularkan virus atau bakteri yang terdapat di satwa tersebut," terang WWF Indonesia.
Hingga kini kematian harimau benggala bernama Cenora milik Alshad Ahmad memang jadi kontroversi. Banyak kritikan yang dialamatkan ke pria kelahiran 25 Juni 1995 itu.
Peristiwa tragis itu sendiri diketahui ketika Alshad Ahmad mengunggah kematian Cenora di akun Instagram miliknya. Hal itu langsung mengundang perhatian banyak orang.
Di sosial media miliknya Alshad Ahmad memang tidak memberikan update baru mengenai kematian Cenora.
Hanya dalam salah satu wawancara dengan media, Alshad Ahmad mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan kematian Cenora. "Kita tunggu hasilnya dari lab, dan hasil diagnosa dari dokter, dan juga official statement nanti, apa yang terjadi sebenarnya. Jadi ketika hasilnya sudah ada kita baru bisa tahu dan memastikan apa yang telah terjadi," kata Alshad Ahmad.
(aln)