JAKARTA - Kisah Nurnaningsih, Marilyn Monroe Indonesia yang diboikot imbas skandal foto syurnya di era '50-an. Dia dikenal tak hanya karena bakat aktingnya yang ciamik, namun juga kemolekan tubuhnya yang membuat banyak pria kagum.
Keindahan fisik itu pula yang membuat Nurnaningsih dijuluki sebagai Marilyn Monroe Indonesia dan aktris bom seks di masanya. Lalu siapa sebenarnya aktris cantik satu ini dan bagaimana sepak terjangnya di industri hiburan era '70-an?
Raden Nganten Nurnaningsih lahir di Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, pada 5 Desember 1925. Dia lahir dari keluarga bangsawan, di mana sang ayah, Raden Kadjad Kartodarmodjo, keturunan raja Yogyakarta. Sementara ibunya, Sukuini Martindjung, masih keturunan raja Solo.
Tumbuh di keluarga bangsawan membuat Nurnaningsih hidup berkecukupan. Namun hal itu ternyata tak membuatnya bahagia. Dia kemudian menikah dengan Kartono Yudhokusumo, pria pilihan orangtuanya, pada 1945.
Sayang, pernikahan itu hanya bertahan 7 tahun. Perceraian dipicu keinginan sang suami agar Nurnaningsih menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Sementara sang aktris, punya cita-cita besar di dunia hiburan yang ingin digapainya.
Kisah Nurnaningsih, Marilyn Monroe Indonesia yang diboikot imbas skandal foto syur. (Foto: Istimewa)
Setelah resmi bercerai pada 1952, Nurnaningsih memutuskan hijrah ke Jakarta dan menekuni seni peran. Dia menarik perhatian Umar Ismail yang menggaetnya membintangi film Krisis, pada Februari 1953.
Film itu semakin melambungkan nama Nurnaningsih dan membawanya membintangi Harimau Tjampa garapan sutradara D. Djajakusuma, pada 1954. Dalam film tersebut, dia tampil berani dengan beradegan tanpa busana.