"Sebenarnya aku belajar dua kali sih dengan mengajar ini. Apalagi anak-anak nanyanya kan kita harus berpikir. Kita beragama untuk Bertuhan, bukan sekadar melakukan ritualisme," sambungnya.
Tere juga belakangan terjun sebagai penulis buku. Perempuan 43 tahun ini terpikir tentang hal bermanfaat yang bisa ditinggalkan untuk dunia setelah dirinya tiada.
"Kayaknya karya-karyaku masih musik yang kemarin, kayaknya harus punya karya lagi untuk diingat. Aku menulis, dengan harapan kalau aku meninggal, karya ini bisa menjadi pemanjang umurku untuk kebaikan," imbuhnya.
(ltb)