JAKARTA - Marco Hafiedz, putra Ridho Slank, membentuk grup musik Kathmandu. Sebagai anak artis, mulanya ia terganggu bila berkarya dengan bayang-bayang popularitas orangtuanya.
"Awalnya risih. Ini sempat diobrolin juga sama bokap. Kesimpulannya, ya udah 'mau gimana lagi, lo enggak bisa ganti ayah lo siapa'," ujar Marco kepada Okezone saat berkunjung ke Gedung Sindo, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).
Bahkan, Marco awalnya enggan menunjukkan karyanya pada sang ayah. Tetapi ternyata, Ridho mengaku suka dengan karya anaknya.
Ia menawarkan bantuan dalam produksi lagu-lagu Kathmandu bukan karena Marco putranya. Namun karena dia punya ketertarikan dengan karya sang anak.
"Awalnya aku enggak mau kasih lagu ke bokap sih, takut dibayang-bayangin (nama ayah) lagi. Tapi dia bilang sendiri, 'gue bantuin soalnya lagu lo enak. Kalau enggak enak enggak gue bantuin'," ungkapnya.
Akhirnya, Ridho turut memproduseri lagu-lagu Kathmandu. Mereka sudah menyiapkan album yang berisi 8 lagu sejak setahun silam.
Marco menceritakan pengalamannya bekerja dengan sang ayah. Ia mengakui, kadang kala ada hal-hal yang membuat ayah dan anak ini bersebrangan.
"Kalau sama produser lain, ada clash, pulang ya pulang dulu. Ini kalau clash, pulangnya sama dia lagi," ujarnya sambil tertawa.
"Tapi dia bisa ngajarin langsung apa yang dia tahu, jatuhnya udah senior di industri musik. Dan enak ngomongnya, lebih jelas apa yang mau disampaikan. Kalau komunikasi enak, paling kalau clash aja (yang enggak enak)" ujarnya lagi.
(ltb)