JAKARTA - Komedian Pandji Pragiwaksono memutuskan untuk menetap di New York, Amerika Serikat untuk melanjutkan kariernya di stand up comedy.
Tak seorang diri, sejak September 2022 lalu, ia juga memboyong istri dan kedua anaknya untuk ikut menetap di Negeri Paman Sam.
Bukan tanpa alasan, Pandji memilih New York lantaran kota tersebut merupakan salah satu tempat lahirnya industri stand up comedy.
"Kalau kenapa New York, industrinya kan dimulai disana. Kenapa seluruh keluarga, gua nggak kuat tinggal lama-lama berjauhan dari anak dan istri," jelas Pandji Pragiwaksono saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan baru-baru ini.
"Istri sebenarnya emang dari lama udah bercita-cita bisa hidup diluar negeri. Cuman anak saya berdua nggak pengen sebenarnya, cuman mesti nego mereka selama 2 tahunan, sampai mereka akhirnya setuju sama ide ini dan akhirnya ikut berangkat ke New York," sambungnya.
Lebih lanjut, Pandji juga mengungkapkan adaptasinya di tempat baru cukup ekstrim dan sulit. Namun, ia kagum dengan cara kedua anaknya yang terbilang cukup cepat beradaptasi dari kehidupan di Jakarta ke New York.
“Saya kagum sama kemampuan anak-anak saya beradaptasi. Contohnya, mereka dari lahir sampai pindah, sekolahnya dianterin naik mobil. Ketika pindah kami nggak punya alat transportasi, tapi mereka nggak butuh waktu lama buat beradaptasi. Anak saya yang pertama udah naik bis ke sekolah, yang cewek udah jalan kaki ke sekolah," jelas Pandji.
Tak hanya itu, kehidupan komika 43 tahun itu juga harus lebih irit ketika hidup di New York. Pasalnya, penghasilan yang didapatnya dari bekerja di Indonesia menjadi lebih kecil nilainya saat hijrah ke Amerika Serikat.
Sehingga, ia sempat berpikir kalau dirinya terlalu egois untuk mengejar cita-citanya dengan mengorbankan keluarga. Namun, pemikiran tersebut berubah menjadi keinginan dan ambisi untuk bisa sukses agar tak menyia-nyiakan pengorbanan istri dan anak-anaknya.
BACA JUGA:
“Setiap hari itu saya mempertanyakan ke diri saya sendiri sih, ngapain ya gua ngelakuin ini. Tapi, waktu itu gua pernah kayak ragu, kayak ngerasa ngapain gua di sini (New York), terus istri gua ngingetin," imbuhnya.
"'Kamu harus ingat kalau aku sama anak-anak udah berkorban untuk kamu, nggak bisa setengah-setengah. Masa kami sudah berkorban terus gagal. Nggak boleh gagal'. Saya pikir bener juga,” pungkas Pandji Pragiwaksono.*
(CLO)