"Iya dari hari Senin sudah di sini (rumah). Memang kondisinya, secara perlahan menurun. Kalau dibilang sakit ada, karena kelamaan berbaring. Bagian bokongnya agak sakit, lecet. Karena di paru-paru, jadinya sesak," jelas Rangga.
"Boleh pulang tetap membawa selang untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru. Itu sedikit membantu. Ya pada akhirnya napasnya, deg-degan, sampai ke paru-paru masih jelek," sambungnya.
Rangga kemudian menegaskan bahwa sang ayah meninggal dunia setelah didiagnosa menderita ka kenker paru-paru.
"Pada akhirnya karena kena paru-paru napasnya jelek, jadi sulit juga karena bergerak di kasur cukup sulit," pungkasnya.
(CLO)