Pertemuan itu, diakui Jovanka Mardova, membuatnya penasaran dengan Kekristenan. Dia pun menyambut undangan sahabatnya tersebut untuk mengikuti ibadah pada hari Minggu. Di sana, dia kembali merasakan sentuhan Tuhan.
“Pendeta meminta siapapun yang merasa berbeban berat untuk berdiri untuk didoakan. Saat itu, saya enggak bisa berhenti menangis sampai dada terasa sesak,” ujarnya menambahkan.
Tak hanya mendapatkan kelegaan, Jovanka Mardova mengaku, mendapat dukungan dari jemaat gereja. Setelah ibadah, satu per satu jemaat menghampirinya, mengelus pundaknya, dan memberikan kalimat untuk menguatkannya.