Sempat merasa bosan dengan tembakau gorila, Fico pun akhirnya menerima ajakan untuk mencoba tembakau hanoman yang memiliki efek lebih kuat dibandingkan gorila. Ia bahkan rela mengeluarkan uang sebesar Rp 500 ribu per-plastik untuk mendapatkan tembakau hanoman.
Hingga akhirnya ia tersadar bahwa hal tersebut membuat dirinya bodoh dan tak bisa berpikir. Rekan-rekan seperjuangannya yang berjuang dari bawah bersamanya, kala itu sudah semakin sukses dan meninggalkan dirinya. Sehingga Fico memilih untuk berhenti mengkonsumsi tembakau hanoman, lantaran ingin kembali fokus terhadap karirnya.
"Teman-teman seangkatan gue sudah pada maju, jauh di depan gue. Ernest, Arie, Kemal, Babe, semua yang tadinya beriringan sudah tidak sejajar lagi. Mereka maju dengan kesadaran, gue stuck dengan bengong dan begonya gue," paparnya.
"Gue lelah berkutat dengan sesuatu yang membuat gue tidak maju. Akhirnya gue berspekulasi bahwa gue sudah harus mengakhiri semua ini," pungkasnya.
(dwk)