Puput pun tak menyangka bahwa permintaan putrinya tersebut merupakan tanda-tanda kepergian Vanessa untuk selamanya. Dirinya mengaku tak dapat menahan air mata ketika membaca buku harian milik putrinya.
“Ada diary dia, saya baca-baca sampe nangis, ternyata dia mau gak ada, mau mengenang setiap momen kehidupannya mungkin ya,” tambah Puput.
Sejak dini, Puput menyebutkan bahwa mendiang Vanessa memang senang menuliskan perasaan dan cerita hari-harinya melalui buku harian. Bahkan dirinya juga menuliskan kesedihannya saat ditinggal mendiang ibu kandungnya.
“Emang dari kecil suka nulis diary. Memang sering menulis. Ada buku saat dia ditinggal mamanya, almarhum dulu.”
(dwk)