Dia mengatakan, kontrakan 200 pintu itu adalah milik mendiang istrinya, Susi Similikiti. Sejak dulu, Tukul tidak pernah mempunyai niatan untuk menjadi seorang juragan kontrakan. Dia hanya ingin menghibur orang banyak.
“Almarhum (istri) dulu. Aku dari dulu enggak pernah punya konsep seperti itu (jadi juragan kontrakan). Aku jadi sang penghibur aja. Dia (almarhumah) punya manajemen sendiri, artinya, uang tak kucurkan untuk beli ini,” kata dia.
Tidak hanya di satu tempat, Tukul juga mempunyai kontrakan di daerah-daerah yang berbeda. “Belum yang di Sawangan Golf, (luas) 6.000 m2. Belum yang di Kahuripan, ada lagi,” ujarnya.
Dari ratusan pintu kontrakan itu, Tukul mengaku meraup ratusan juta rupiah per bulan, hingga mencapai setengah miliar rupiah. “Berarti sebenarnya penghasilan Mas Tukul berapa sih sebenarnya?” tanya Atta.
“Ya, alhamdulillah,” jawab Tukul singkat. “Setengah M lah, ya?” tanya Atta lagi. “Alhamdulillah,” kata Tukul sembari mengangguk.
(aln)