JAKARTA - JKT48 harus mengurangi sejumlah personel atau restrukturisasi. Hal tersebut diungkapkan manajemen JKT48 lewat situs resmi.
Pengurangan personel ini dilakukan imbas pandemi Covid-19. Hal ini terpaksa dilakukan agar bisa menjalani aktivitas JKT48 dengan maksimal.
“Seperti yang telah diumumkan pada 10 November yang lalu, oleh karena efek pandemi COVID-19 di Indonesia, sejak pertengahan bulan Maret 2020 hingga saat ini kegiatan JKT48 menjadi sangat sulit untuk dijalankan. Di akhir tahun lalu tim manajemen dan para stakeholder telah melakukan diskusi terus-menerus untuk memikirkan cara agar JKT48 tidak bubar. Dari hasil diskusi tersebut, satu-satunya cara untuk bisa tetap bertahan adalah dengan melakukan pengurangan jumlah member dan staff JKT48. Kami memutuskan untuk melakukan perubahan skala besar dalam grup. Ini adalah hal yang sangat berat, tapi kami tidak punya pilihan lagi selain mulai membangun semua dari awal,” bunyi keterangan JKT48.
Baca Juga:
Berawal dari Fans sampai jadi Member JKT48, Ikuti Ceritanya Di RCTI+
Stella Cornelia Positif COVID-19, Fendy Chow Beri Dukungan