“Dia tetap di depan, ngamuk-ngamuk. Dia juga tendang-tendang mobil Alif, hancurin spion. Saya lihat dari atas,” ucapnya.
Meski akhirnya Deanni pergi meninggalkan rumahnya, Chintami tetap meminta polisi menjaga wilayah sekitar kediamannya. Chintami khawatir Deanni tiba-tiba kembali lagi dan bertindak nekat.
“Rumah kita bahkan sempat dikontrol sebulan oleh polisi. Kita minta polisi patroli, karena dia biasa loncat pagar. Kita takut dong dia datang lagi,” tambah kuasa hukum Chintami, Yasmine Soerahman.
Perseteruan Deanni Ivanda dengan keluarga Chintami Atmanegara terungkap setelah videonya beredar di media sosial. Dengan wajah berdarah, Deanni mengaku jadi korban penganiayaan putra Chintami.
(edh)