Sebut Media Inggris Berlebihan, Pangeran Harry Tuai Kecaman

LONDON - Pangeran Harry kembali menjadi sorotan publik akibat pernyataannya dalam podcast Declassified. Dalam wawancara tersebut, suami Meghan Markle itu mengapresiasi aksi Kapten Tom Moore menggalang donasi hingga GBP23 juta (Rp444,7 miliar). 

Dana yang dikumpulkan mantan tentara Inggris berusia 99 tahun itu akan disalurkan kepada Layanan Kesehatan Nasional (NHS) guna memerangi virus Corona di Inggris. Namun yang menjadi perhatian publik adalah ketika Harry menilai krisis COVID-19 di Inggris tak seburuk yang ditampilkan media. 

“Aku rasa apa yang sedang terjadi, terutama di Inggris, merupakan bentuk dari semangat seorang manusia. Ini membuktikan bahwa sesuatu lebih baik daripada memercayai sesuatu yang ditampilkan media,” ujarnya dalam podcast itu seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (20/4/2020). 

Adik Pangeran William ini kemudian menambahkan bahwa seseorang yang menjalani isolasi tentu bisa menjadi khawatir ketika hanya mendengarkan berita. “Ketika kau menemukan platform yang tepat, maka kau bisa lebih bersemangat.”

Baca juga: Isolasi Diri, Pangeran Harry Ungkap Kabar Bersama Meghan Markle 

Pernyataan Pangeran Harry tersebut kemudian menuai kritik dari para tokoh Inggris, salah satunya Piers Morgan. Jurnalis dan pakar televisi Inggris itu bahkan menyindir putra bungsu Pangeran Charles itu melalui kicauannya di Twitter. 

"Pangeran Harry dari rumah mewahnya di Hollywood menuduh media membesar-besarkan krisis COVID-19 di Inggris. Ini adalah penghinaan,” katanya.

 

Morgan menyebut, apa yang ditampilkan media soal kematian akibat virus Corona di Inggris adalah fakta sebenarnya. “Bahwa skala kematian di Inggris (akibat COVID-19) meroket di Eropa dan lebih dari 60 petugas kesehatan meninggal dunia.” 

Hingga 20 April 2020, Inggris membukukan 120.067 kasus virus Corona. Sekitar 16.060 pasien meninggal dunia akibat komplikasi virus tersebut.*

Baca juga: Buka Jasa Endorse Gratis, Melly Goeslaw Ajukan Syarat 

(SIS)