Melalui unggahannya, wanita yang berprofesi sebagai seorang penari sekaligus koreografer ini menegaskan, bahwa kejadian tersebut tak ada hubungannya sama sekali dengan lemahnya kondisi rahim. Mengingat, banyak yang menyalahkan dirinya dan sang suami, lantaran kerap bepergian ke luar kota hingga luar negeri, hingga kurang memperhatikan kondisi janin.
"Soal perjalanan yang dilakukan selama hamilpun sempat kami tanyakan lagi ke dokter, 'Kalau kita enggak berangkat ke Baturaja atau London kemarin, akan tetap kayak gini nggak kondisinya, dok?', dan dokter jawab '100%'," papar Adiez.
"Karena kasus 'Pembuahan tidak sempurna' memang tidak ada hubungannya dengan aktivitas dan makanan yang dikonsumsi si ibu," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, pada Desember 2016 lalu, Adiezty memang sempat mengalami kuretase lantaran bayi berusia 10 minggu dalam kandungannya divonis tidak berkembang sempurna. Selang 4 bulan setelahnya, Adiez juga sempat menjalani operasi kantung empedu dan usus buntu, serta vaksin kanker serviks, sebelum akhirnya dinyatakan hamil sekitar Maret 2018.
(LID)