"Persoalan bully-ing di sekolah juga diangkat, di mana dalam kisah aslinya Selly Larasati merupakan anak magang Ardan yang meninggal karena tak sanggup hidup sendiri," kata Dimasta Tri Aditiyo di kawasan Jakarta Selatan, belum lama ini.
Baca Juga: Terima Hadiah Mobil dari Wawan, Rebecca Reijman: Saya Enggak Tahu Dia Siapa
Diakui Dimasta, film yang sama juga pernah dibuat film pada 2013, namun sayang tidak tembus XXI. Sehingga, 27 tahun kemudian ceritanya kembali diangkat ke layar lebar dengan penggarapan yang lebih serius dan alur cerita yang utuh ditambah adanya efek CGI.
"Dulu memang digarap dengan cara independent, bareng sineas kampus ITB. Terus bentuknya semi omnibus di mana ada 3 cerita berbeda di dalamnya," ucap Dimasta.