Promo Filmnya Ditegur KPI, Joko Anwar: Itu Represif

Vania Ika Aldida, Jurnalis
Minggu 22 September 2019 05:04 WIB
Joko Anwar (Foto: Vania/Okezone)
Share :

JAKARTA - Sutradara kondang Joko Anwar angkat suara terkait promo film Gundala yang sempat ditegur oleh KPI. Pihak KPI melalui unggahannya di media sosial nampak melayangkan sanksi terhadap 14 program siaran termasuk promo film Gundala.

Promo film Gundala sendiri ditegur KPI lantaran kedapatan menayangkan dialog berbunyi kalimat yang dianggap tak pantas, yakni 'Bangsat'. Melihat hal itu, Joko Anwar pun meminta agar KPI dibubarkan.

Baca Juga:

Kontroversi KPI dan Sanksi Teguran untuk 12 Program TV

Berkat Joko Anwar, Christine Hakim Mau Main Film Horor


Ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu 21 September 2019 malam, Joko Anwar kembali mengungkapkan rasa kesalnya terhadap KPI. Menurutnya KPI memiliki sifat represif dan otoriter, lantaran melarang warganya untuk mengkonsumsi segala jenis tontonan dan informasi.

"Bukan emosi jiwa, kita Indonesia itu harus menjadi masyarakat yang madani, masyarakat yang mampu mengatur dirinya sendiri. Termasuk bagaimana kita harus merasa, bagaimana kita harus memiliki persepsi tentang hidup, diantaranya termasuk bagaimana kita harus memiliki persepsi tentang tontonan yang kita konsumsi sehari-hari,"

"Begitu ada suatu lembaga pemerintah yang menentukan kita harus merasa seperti, memiliki persepsi seperti ini, terhadap sebuah tontonan atau informasi, ini artinya kita sudah mengalami represi. Dan segala sesuatu yang bersifat represif itu tidak baik terhadap kita sebagai rakyat, sebagai manusia yang tinggal dalam sebuah negara. Jadi KPI ini sudah represif, sudah otoriter. Jadi lembaga seperti ini jangan sampai membuat kita sebagai warga negara terkerdilkan," jelas Joko Anwar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya