"Memang untuk film ini, ketika Desta menawarkan jadi director saya mikir sejak lama, karena harus komit siap miskin beberapa minggu. Untungnya bisa bekerja dengan waktu yang tepat. Supaya ekonomi saya enggak rusak," tambah Tompi.
Dalam menggarap Pretty Boys, Desta dan Vincent diketahui memilih sendiri sosok penulis skrip yang cocok dan tentu memiliki satu visi misi dengan mereka. Hingga terpilihlah sosok mantan penyiar radio, Imam Darto yang belakangan juga merupakan salah satu pembawa acara dalam program talkshow di televisi swasta.
Soal cerita dalam Pretty Boys, Imam Darto mengatakan bahwa dirinya tak terlalu kesulitan untuk menggarap naskah di film tersebut. Apalagi menurutnya, dunia pertelevisian sangat dekat dengan dirinya, Desta dan Vincent.
"Enggak ada kesuilitan. Karena risetnya enggak terlalu banyak karena diriset dengan pengalaman kita masing-masing," kata Imam Darto.
"Ide cerita awalnya bukan televisi, cuma Vincent dan Desta datang mau angkat dua sahabat sukses di Jakarta tapi harus berkorban harga diri mereka. Nah, kenapa enggak sekalian saja angkat cerita tentang televisi? Kami mencoba angkat hal-hal keresahan, memang ekosistemnya begitu, koordinator talent, nular ke artisnya, dan beberapa halnya memang realitanya ada," bebernya Imam Darto.
Pretty Boys bercerita tentang dua orang anak muda yang ingin masuk ke industri pertelevisian, yakni Rahmat alias Matthew (Desta) dan Anugerah alias Nugie (Vincent). Sayangnya, Anugerah selalu ditentang oleh ayahnya, yang merupakan seorang TNI bernama Jono (Roy Marten).