NEW YORK – Penyanyi Amerika Bebe Rexha baru-baru ini ‘turun tangan’ untuk membela rekannya di media sosial. Ia diketahui mendukung Demi Lovato yang menghadapi serangan dari netizen atas komentarnya mengenai rapper 21 Savage.
Baca Juga: Keluarga Bantah Demi Lovato Overdosis karena Heroin
Mengutip Entertaiment Tonight pada Rabu (6/2/2019), Demi memicu kontroversi selama Super Bowl 2019 atas cuitannya di Twitter mengenai 21 Savage. Rapper 21 Savage diketahui telah ditangkap pada 3 Februari 2019 oleh pihak Imigrasi dan Cukai Amerika karena diketahui tinggal di Negeri Paman Sam selama 13 tahun secara ilegal.
Berbagai meme terkait penangkapan 21 Savage pun bertebaran di media sosial. Melihat meme-meme lucu rapper asal Inggris tersebut, Demi ternyata merasa terhibur. Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah tweet.
"Sejauh ini meme 21 Savage menjadi bagian favoritku dari Super Bowl," tulis Demi.
Tak berselang lama, Demi malah dibanjiri komentar para warganet. Para netizen memborbardir pelantun lagu Let it Go itu dengan menyuruhnya untuk tidak ikut mengkritik 21 Savage. Mereka bahkan menyangkutpautkan cuitan Demi dengan masalah ketergantungannya pada narkoba.
Merasa kesal, Demi kemudian menghapus kicauannya tentang 21 Savage dan menuliskan, "F**k Twitter. Inilah sebabnya saya tidak lagi menulis tweet. Jika kalian akan datang kepadaku untuk membuat lelucon, cobalah datang kepada dengan sesuatu yang asli, yang tidak melibatkan obat-obatan.”
To all the people who who talked shit to Demi you’re FUCKIN DISGUSTING. Attacking someone that is 6 months sober about her personal issues with drugs and mental health over a tweet is LOW.
— Bebe Rexha (@BebeRexha) February 4, 2019
Melihat Demi dihujani kritik warganet, Bebe Rexha kemudian turun untuk membela mantan kekasih Joe Jonas tersebut. Ia mengatakan kepada semua orang untuk tidak memermasalahkan overdosis obat yang pernah dialami Demi.
Baca Juga: Ternyata, Polisi Sudah 'Kode' Della Perez sebelum Layangkan 'Surat Cinta'
“Kepada semua orang yang berbicara omong kosong pada Demi, kalian sangat menjijikkan. Menyerang seseorang yang 6 bulan sadar tentang masalah pribadinya dengan obat-obatan dan kesehatan mental melalui sebuah tweet itu sangat rendah," kecam Rexha.
(LID)