Film Seven Samurai Mampu Pengaruhi Film Barat

JAKARTA - Kemunculan film Seven Samurai (1954) ternyata mampu mempengaruhi pandangan film barat. Film garapan Akira Kurosawa itu bahkan mendapat pujian dari 41 kritikus dan memilihnya sebagai film terbaik.

Daya tarik Seven Samurai terletak pada emosi dan mitologi yang tidak hanya khusus untuk feodal Jepang, tetapi yang menyerang nilai-nilai universal.

Film Seven Samurai tetap berada di 'hati' sutradara barat setelah lebih dari enam dekade dan menjadi standar emas untuk film aksi yang menarik dan koheren.

Baca juga: Main ke Kantor Irwan Mussry, Begini Penampilan Maia Estianty

Dilansir BBC, kehebatan Akira Kurosawa dalam membuat film bahkan menginspirasi sejumlah film barat di era-nya. Tidak hanya itu, film Seven Samurai telah didaur ulang oleh Hollywood.

Tidak hanya di film "The Magnificent Seven" yang dibuat menjadi dua versi yakni pada tahun 1960 dan tahun 2016, film ini juga dibuat dalam versi fiksi ilmiah seperti film Battle Beyond the Stars dan Rogue One, serta dalam bentuk animasi animasi, A Bug's Life.

 

Tak Dihargai di Negerinya

Sayangnya, kehebatan Akira Kurosawa dalam pembuatan Seven Samurai berbanding terbalik di negerinya. Film-film garapan pemenang 'Golden Lion di Festival Film Venice pada 1951 dalam film Rasho-mon itu' tidak dihargai di negerinya karena dianggap tidak otentik.

Dua sutradara asal Negeri Matahari seperti Kenji Mizoguchi atau Yasujirô Ozu bahkan sempat membuat film tandingan pada pertengahan 1960-an.

 

Baca juga: Sempat Disinggung Abaikan Suami, Laudya Cynthia Bella Unggah Foto Keluarga

Alhasil, dua film terakhir Akira Kurosawa untuk Perusahaan Toho gagal, dan keengganannya untuk menurunkan versi produksi epik ke proyek-proyek yang lebih kecil membuatnya terhenti.

Tidak sampai di situ, dalam jajak pendapat yang dilakukan BBC, ternyata sutradara Jepang justeru memilih film garapan Mizoguchi dan Ozu.

(kem)