Komnas Perlindungan Anak Tegur Iis Dahlia Soal Waode Sofia

JAKARTA - Komnas Perlindungan Anak akhirnya ikut angkat bicara soal kritik pedas Iis Dahlia pada kontestan KDI, Waode Sofia. Dalam rilis yang diterima Okezone, Jumat (27/7/2018), Arist Merdeka Sirait selaku ketua Komnas Perlindungan Anak, menganggap sikap Iis tidak mencerminkan profesionalisme seorang pedangdut.

Baca Juga: Diusir Iis Dahlia saat Audisi KDI 2018, Waode Sofia Buka Suara

"Kalau cita-citanya mau memajukan biduan dangdut, apalagi mau memajukan generasi muda dangdut profesional, Ibu Iis Dahlia itu harus profesional pula," ujarnya.

Seperti diketahui, Iis Dahlia menjadi sorotan usai menegur Waode Sofia dalam babak Audisi KDI. Waode yang lupa membawa busana serta alat-alat kecantikan hanya tampil seadanya ketika unjuk kebolehan di depan juri.

Belum sempat menunjukkan aksinya, Iis bersama juri lain langsung menegur Waode karena busana yang dikenakan. Dia bahkan diminta untuk meninggalkan ruangan guna berganti pakaian terlebih dahulu.

Mengomentari peristiwa tersebut, Arist Merdeka Sirait menilai Iis Dahlia tidak seharusnya menunjukkan sikap semacam itu. Selain dari segi usia Waode yang masih sangat muda, Arist menganggap tindakan Iis bisa menyerang psikis gadis yang berasal dari audisi Makassar ini.

"Tak selayaknya dia lakukan di depan publik, apalagi disaksikan jutaan pemirsa," kata dia.

Atas tindakannya, Iis Dahlia bahkan disebut oleh Arist dapat dikenakan ancaman pidana. Aksi semacam itu sudah dapat dikategorikan salah satu bentuk kekerasan psikis atau verbal, yang diatur dalam UU Perlindungan Anak.

Baca Juga: Angkat Suara, Waode Sofia: Saya Tidak Diusir dari Audisi KDI 2018

Oleh karena itu, Arist Merdeka Sirait meminta dengan sangat pada Iis untuk bisa mengakui kesalahan dan meminta maaf pada pihak-pihak yang dia kecewakan. "Saya berharap Ibu Iis Dahlia mau minta maaf pada publik, khususnya kepada yang dia lecehkan," tandasnya.

(LID)