Kesetiaan Sahabat Bentuk Gelombang Cinta untuk Made Indra Navicula

JAKARTA - Setelah berjuang selama dua hari pasca-kecelakaan, Made Indra yang tak lain merupakan basis grup band Navicula akhirnya mengembuskan napas terakhir, Senin 26 Maret 2018. Semasa menjalani perawatan di rumah sakit, kawan-kawan Made Indra terus setia mendampinginya sebagai gelombang cinta untuk Indra.

Tak hanya kakak perempuannya, sejak awal kecelakaan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Ari Santi, Gianyar, Made Indra juga didampingi oleh kawan-kawan setianya. Kesetiaan mereka juga berlanjut setelah Made Indra dipindahkan ke rumah sakit Sanglah, Bali. Hal tersebut diungkapkan Intan, manajer grup Navicula.

“Ini kayak gelombang cinta untuk made Indra. Jadi dari awal kejadian banyak sekali teman-teman yang menunggui made. Sejak di rumah sakit ari santi kemudain pindah ke Instalasi Gawat Darurat rumah sakit Sanglah juga banyak sekali yang menemain,” kata Intan ketika dihubungi Okezone lewat sambungan telefon, Selasa (27/3/2018).

(Baca Juga: Made Indra Navicula Sempat Direncanakan Operasi Tulang Rusuk Sebelum Meninggal Kecelakaan)

(Baca Juga: Bukan Incar 1 Milyar, Ini Alasan Melly Bradley Sebarkan Video Operasi Kelamin Lucinta Luna)

Menurut Intan, teman-teman Indra memiliki tingkat inisiatif yang tinggi. Bahkan mereka mempunyai jadwal piket untuk mendampingi Indra dan kakak perempuannya. Mengingat terakhir kali, hanya kakak perempuan bernama Ayu lah keluarga yang Made Indra miliki.

“Teman-teman semuanya punya inisiatif tinggi. Sampai-sampai mereka punya jadwal piket sendiri untuk mendampingi keluarga Made, karena Made kan hanya punya satu kakak perempuan dan harus disana sebagai pembuat keputusan,” ujar Intan.

Intan kemudiian melanjutkan dengan menceritakan kondisi Ayu saat itu. Menurutnya sejak awal kejadian hingga Made berpulang, Ayu merasa sangat syok hingga sulit untuk berkata-kata. Akibatnya, Ayu menjadi sangat diam dan terkadang sulit untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu, para sahabat Made Indra pun selalu berusaha mendampingi semua keputusan yang akan dibuat oleh Ayu.

“Kebetulan kakaknya juga syok banget dari hari pertama sampai terakhir. Dia lebih banyak diam dari pada mengambil keputusan. Jadi teman-teman punya inisiatif jadwal piket untuk mendampingi semua keputusan yang ada, termasuk keputusan operasi. Kakaknya juga selalu tanya ke saya, Tan ini dioperasi saja ya. Dia harus dikuatkan karena dia sendiri, jadi teman-teman juga mendampingi,” ujar Intan.

Seperti diketahui sebelumnya, Made meninggal dunia akibat sebuah kecelakaan tunggal yang terjadi Sabtu dini hari lalu. Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Sakah, Gianyar. Peristiwa itu terjadi seusai manggung. Saat itu, Afiriana Dewi yang merupakan kekasih Made juga berada dalam mobil yang sama. Kecelakaan tersebut juga merenggut nyawa Afi di hari yang sama dengan kejadian. Akibat kecelakaan itu, Made mengalami luka yang cukup serius di bagian tulang rusuk, rahang serta kepala.

(aln)