JAKARTA - Penyematan marga Siregar untuk putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dari pihak keluarga ibunda Bobby Nasution dianggap sebagai salah satu contoh baik yang harus ditiru masyarakat. Meskipun berdarah Jawa tulen dan menjadi anak Presiden Republik Indonesia, hal tersebut tetap dilakukan Kahiyang Ayu dan keputusannya itu diterima baik oleh kedua keluarga.
"Nah itu bisa jadi contoh baik juga buat masyarakat Indonesia," tutur Anwar di Studio MNC, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
(Baca Juga: Ingin Buka Cabang, Ayu Ting Ting Bantah Toko Kue Kekiniannya Sepi Pembeli)
(Baca Juga: Ingin Kuliah di Luar Negeri, Bastian Steel Malah Galau)
Seperti diberitakan sebelumnya, Kahiyang Ayu mengikuti proses Mangadati pada 21 November di Jalan STM, Medan, Sumatera Utara. Kini ia resmi menjadi bagian dari keluarga Batak dengan marga Siregar setelah resmi dipersunting Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah pada 8 November 2017.
Menurut Anwar, pernikahan beda adat dan suku ini menjadi hal yang wajar. Bahkan presenter berusia 24 tahun itu menganggap hal ini menjadi salah satu perpaduan unik dan menjadi salah satu pesta rakyat di seluruh nusantara.
"Ini kan perpaduan dua budaya ini dari Medan ya itu Batak sama Jawa. Kan jarang banget, biasanya kan Medan sama Medan Jawa sama Jawa. Kalau ini perpaduan pasti unik dan bisa jadi pesta rakyat juga buat masyarakat Indonesia," terangnya.
"Apalagi kan yang dinikahi anaknya orang nomor satu di Indonesia pasti akan menjadi pesta yang meriah bakalan jadi hiburan buat masyarakat Indonesia. Bakalan ada suatu budaya baru lagi," imbuh Anwar.
Pesta pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution masih terus berlanjut. Selain proses Mangadati, pasangan yang dipertemukan saat sama-sama menempuh kuliah program pascasarjana itu juga akan melaksanakan pesta ngunduh mantu di Medan.
Serangkaian acara dimulai pada 19 November dan berakhir pada 26 November 2017. Seluruh masyarakat setempat turut menyambut acara yang digelar keluarga besar Bobby Nasution tersebut penuh suka cita.
(aln)