“Saya muak dengan pandangan orang tentang wanita yang sensitif dan rapuh. Menurut saya, itu sangat aneh,” katanya kepada New York Magazine.
(Baca Juga: Astaga! Kasus Pelecehan Seksual Terbongkar, Karier Harvey Weinstein Terancam Hancur)
Namun, apa pun yang telah dia lalui, Winona justru menganggapnya sebagai sebuah pelajaran berharga. Dia malah lega dapat bercerita jujur soal depresi yang dia alami pada masa itu. “Saya tidak menyesal telah membuka apa yang saya alami pada saat itu (depresi). Sangat disayangkan kalau Anda mengalami depresi dan merasa malu serta mencoba menyembunyikannya,” bebernya.
Menurutnya, setiap perempuan atau setidaknya hampir setiap perempuan pernah mengalami depresi atau kegelisahan. Karena keterbukaannya ini, masyarakat lalu memandangnya sebagai orang yang supersensitif dan rapuh. Saya memang supersensitif dan saya pikir itu bukanlah hal yang buruk,” pungkasnya.
(fid)