“Kukira dia (Weinstein) akan memecatku. Aku masih kecil, dan aku didaftarkan. Aku membatu ketakutan,” ungkapnya.
Paltrow mengaku kemampuan Weinstein membuat film memang hebat, namun perlakuannya tidak dapat dibiarkan. Ia sangat menyayangkan kejadian itu harus terjadi, padahal film yang diciptakannya hampir selalu meledak di pasaran, seperti Emma, Pulp Fiction, dan Shakespeare in Love.
Dalam sebuah surel, Jolie mengaku mengalami hal serupa. Meski tidak membeberkan kejadiannya, namun hal itu diperkirakan terjadi pada 1990an akhir, juga di kamar sebuah hotel. Jolie menolaknya dan langsung menutup Weinstein dari kehidupannya.
“Aku punya pengalaman buruk dengan Harvey Weinstein saat masih muda, dan aku tidak ingin lagi bekerja dengannya. Aku mengingatkan orang lain juga. Tindakan seperti ini tidak bisa diterima di bidang apapun, di negara manapun,” tulis Jolie dalam sebuah surel.
Pendiri The Weinstein Company itu resmi dipecat dari perusahannya sendiri. Bagaimana tidak, hal ini sudah berlangsung selama setidaknya tiga dekade, dan menjadi syarat apabila ada artis yang ingin diorbitkannya. Weinstein pun dikabarkan membayar banyak uang agar para korban dan saksi tutup mulut untuk tingkah tercelanya itu. Sementara itu, beberapa petinggi The Weinstein Company ikut mengundurkan diri.
(Baca Juga: Konser di Jakarta Menggambarkan Konsistensi dan Gairah Taeyang 'BIGBANG' dalam Bermusik)
(Baca Juga: Dirindukan Fans Indonesia, Alasan Taeyang 'BIGBANG' Konser di Jakarta)
Selain Jolie dan Paltrow, beberapa artis lain mengungkap cerita mereka sendiri. Di antaranya ada aktris-aktris Rosanna Arquette, Judith Godrèche, dan Katherine Kendall dengan cerita yang serupa.
“Sudah saatnya wanita memberikan pesan tegas bahwa ini sudah berakhir. Perlakuan terhadap wanita seperti ini berakhir sekarang,” tutup Paltrow.
(edi)