JAKARTA - Aktor dan presenter olahraga Ibnu Jamil berbagi pengalaman saat dirinya menjajal jalanan Berlin, Jerman dalam kompetisi Berlin Marathon 2017 pada 24 September. Bersama 44.000 pelari dari seluruh dunia, ia berhasil hingga titik akhir yakni 42 kilometer.
Ibnu mengatakan bahwa ia hanya sanggup berlari selama 20 kilometer, sementara sisanya berjalan. Ia merasa badannya sudah tak sanggup berlari hingga titik finish. Meski begitu, ia tetap bersyukur dan bangga dengan tekatnya untuk bisa menyelesaikan tantangan.
"Karena dipakai lari pagi semuanyaa udah enggak bisa lagi, kekunci kanan-kiri, jadi gue harus tetap menyelesaikan apa yang gue mulai jadi alhamdulillah bisa sampai sampai finish walaupun enggak dapet waktu yang bagus, tapi udah cukup bangga lah udah bisa menyelesaikan apa yang gua mulai," ujar Ibnu di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pada Rabu (27/9/2017).
Pria kelahiran Jakarta tersebut mengatakan bahwa kegagalannya di Berlin maraton untuk bisa tetap lari hingga garis akhir bukan karena kurangnya persiapan. Ia mengatakan bahwa segala persiapan telah dilakukan tapi tidak menyangka apa yang terjadi pada hari maraton tiba.
"Enggak (kurang persiapan). Pesiapan gua udah latihan mau yang kekuatan otot, perut, paha, kaki (dan) semuanya aman. Latihan enak banget tapi pas hari H, because 42K anything can happen. Jadi kita enggak pernah tahu hari H itu adalah hari yang misterius meski persiapan udah mateng ada aja kendalan yang kita enggak tahu, mungkin gue kecapean atau ngegas di awal tapi balik lagi itu bukan kegagalan gue tapi faktor ketidakberuntungan," jelasnya.